Tinggi serat pangan
Serat berasal dari: ● Sekam psyllium Sekam psyllium, atau yang umum disebut sebagai psyllium husk berasal dari tanaman Plantago ovata. Sekam psyllium mengandung serat larut air maupun serat tak larut air, dan telah umum digunakan sebagai sumber serat untuk mengatasi gejala konstipasi (sembelit), maupun diare ringan. Berdasarkan penelitian, psyllium dapat menurunkan kolesterol dan LDL, serta menurunkan kadar glukosa dalam darah, setelah konsumsi selama beberapa minggu. Sekam psyllium juga bermanfaat untuk mencegah diabetes, karena sekam psyllium memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga dapat membantu regulasi (pengaturan) kadar gula. Namun selain itu, manfaat sekam psyllium yang paling dikenal adalah, membantu mengatasi sembelit dan masalah pencernaan. Ketika psyllium husk berkontak dengan air, maka psyllium husk akan membentuk gel. Sehingga seseorang yang mengkonsumsi psyllium husk, kotorannya akan diselimuti oleh polisakarida pada psyllium yang membentuk gel, sehingga akan menjadi lebih mudah untuk dikeluarkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi psyllium husk dapat mempercepat keluarnya kotoran dari usus.
Polidekstrosa dan Inulin Polidekstrosa dan Inulin adalah serat pangan larut air. Keduanya berfungsi untuk meningkatkan asupan serat, namun selain itu juga berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri-bakteri baik dalam usus. Dalam usus, serat tidak akan dicerna, namun akan difermentasi oleh bakteri-bakteri baik dalam usus. Proses fermentasi inilah yang menghasilkan senyawa asam lemak rantai pendek (atau short chain fatty acid / SCFA). Senyawa-senyawa SCFA tersebut memiliki berbagai fungsi, diantaranya menjaga kesehatan kolon, membantu menurunkan diabetes, Meskipun Inulin dan polidekstrosa serupa, namun Inulin memiliki fungsi lain yang spesifik. Inulin dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri probiotik (bakteri baik) jenis Bifidobacteria, yang dapat memberikan berbagai manfaat (diantaranya memberi efek anti-inflamasi, anti-obesitas, dan lainnya).